30 April 2009

Imam Dari dan Untuk Umat
















Sabtu dan Minggu (18-19/4) menjadi momen yang menggembirakan bagi umat Paroki Keluarga Kudus Rawamangun, Jakarta dan Komunitas Seminari Wacana Bhakti. Pada Hari Minggu Paskah ke-II itulah, Seminari Wacana Bhakti mengadakan kegiatan Expo Panggilan di paroki tersebut guna menjaring para remaja paroki Rawamangun yang tertarik menjadi imam masa depan.
Kegiatan ini memang merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi SWB (Seminari Wacana Bhakti) untuk menyapa umat paroki. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetuk hati kaum muda, khususnya di Keuskupan Agung Jakarta. Para seminaris mengiringi lagu-lagu yang dibawakan oleh koor paroki dalam setiap perayaan ekaristi dengan balutan musik orkestra. Dengan begini, tentunya umat dapat melihat sisi lain dari kehidupan para calon imam di seminari dan tentunya promosi terasa lebih menarik.

Seperti ekspo-ekspo sebelumnya, para seminaris didampingi oleh Trio Musisi Indonesia yang terdiri dari Robertus Toni Suwandi, Aloysius Didiek SSS, dan Fransiskus Ireng Maulana. Berkat bantuan mereka, para seminaris bisa mempersembahkan sesuatu bagi umat Rawamangun sekaligus menyadarkan umat bahwa imam itu penting bagi karya pelayanan gereja. Hal ini menjadi tanggung jawab umat untuk mengahasilkan imam dari, oleh dan untuk umat sendiri.
Tentunya kegiatan ini mendapat tanggapan positif, baik dari pihak pastor paroki maupun segenap umat. Hal ini juga dirasakan oleh Hesty, salah seorang panitia kegiatan Ekspo Panggilan SWB di paroki Rawamangun ini. Ia menuturkan kekagumannya kepada para seminaris yang berani menjawab panggilan Tuhan. Selain itu ia berharap muncul benih-benih panggilan di parokinya berkat kedatangan para seminaris dari Wacana Bhakti ini.

Setelah misa Sabtu sore selesai, para seminaris berkesempatan untuk tinggal / live in di rumah-rumah umat paroki dengan misi khusus - mempromosikan kegembiraan hidup panggilan di lingkungan-lingkungan. Kesempatan ini tentunya tidak disia-siakan oleh para seminaris untuk berbagi kebahagiaan bersama kaum muda di lingkungan. Dengan begini, tentunya semakin banyak yang tertarik untuk terjun dalam panggilan hidup membiara sebagai seorang calon imam maupun calon biarawan-biarawati.

Antusiasme dari umat memang seakan menjadi kekuatan tersendiri yang diperoleh oleh para seminaris dalam ekspo kali ini. Carolus Astabrata, salah seorang seminaris menuturkan kegembiraannya atas dukungan umat yang menjadi motivasi tambahan baginya untuk tetap semangat. “Ketika umat peduli, tentunya ada keinginan lebih untuk mengabdikan diri untuk umat saat jadi imam nanti,” tambahnya.

14 April 2009

Bimbang - Itu biasa...



Lagi dan lagi AKU HARUS Kembali! Sebuah pernyataan yang selalu muncul di benakku ketika ku harus kembali ke tempat yang sarat pembelajaran dan pembentukan diri, seminariku.

Aku mendapat satu momen lagi yang begitu menyenangkan, mengesankan, perasaan diterima dan segala kenikmatan dari liburanku du rumah dan paroki.
Wow.. begitu menggoda berbagi keceriaan dan kebahagiaan bersama orang-orang yang berarti bagi hidupku. Namun, mengapa aku melihat kebahagiaan ini seabagai suatu dualisme.?

Saat ini saya bahagia tapi hal ini bisa menjadi bumerang karena akan menjadi kesedihan karena momen ini tidak akan terus saya rasakan terus. Dan kini ku tlah kembali lagi dengan segala kegiatan, tantangan, masalah yang berbeda.

Bukannya aku ragu bahwa aku akan memperoleh kembali kebahagiaan di tempat ku- seminari, tapi yanh begitulah. Sifat dasarku sebagai remaja tak dapat dibohongi dengan hasratku untuk bebas melakukan aneka kegiatan yang kusuka bersama teman2 lain. Tapi dari semua itu, aku tetap punya keyakinan bahwa aku bisa melewati ini lagi dan raih kebahagiaan lagi di sini, RUMAH KITA SENDIRI....

Iseng di Sore Hari

Flash