28 Februari 2009

Harga Sebuah Proses



Sekumpulan anak SMP kelas I sedang asik menikmati pelajaran ipanya. Kali ini mereka sedang mengamati proses metamorfosis yang dialami ulat hingga menjadi seekor kupu-kupu. Di hadapan mereka ada sebuah kepompong yang menurut perhitungan akan segera berubah menjadi kupu-kupu.

Setelah beberapa saat, mulai ada pergerakan dan munculah makluk kecil dan mungil dari sela-sela atau celah kepompong itu. Kelihatannya makluk itu menemui kesulitan untuk keluar dan begitu sengsara, Itu yang dipikirkan oleh sekumpulan anak SMP itu sehingga mereka bermaksud ingin "membantu" mengeluarkannya. Mereka menggunting kepompong tersebut sehingga keluarlah seekor kupu-kupu kecil.

Namun apa yang terjadi? Ternyata bagian bawah dan sayap kupu-kupu itu masih lunak sehingga ia tak mampu terbang sedikitpun dan setelah beberapa saat mati.

Kenapa begitu?

Sama seperti kita, hidup itu satu proses perjuangan. Hal inilah yang justru membuat diri kita sehingga mampu terbang menggapai impian. Penderitaan-penderitaan yang kita alami sesungguhnya merupakan jalan terbaik bagi kita untuk melatih otot-otot kita sehingga mampu menghadapi tantangan hidup yang sudah menanti di depan. Jadi, suatu kebodohan jika kita malah menghindarinya padahal ini yang membentuk diri kita jadi sungguh manusia yang tahan banting.

25 Februari 2009

Penjaga Hati



Ini dia vokal grup qu. Penjaga hati...

22 Februari 2009

Aku kah serigala bagi Sesamaku?


Homo Homini Lupus” sebuah ungkapan latin yang mengatakan bahwa manusia bisa menjadi serigala bagi manusia lainnya. Tentunya kita tahu tentang sebuah kisah klasik tentang Kain yang membunuh Habel, saudaranya sendiri karena iri hati dan amarah yang memuncak.

Apa yang bisa kita petik?

Pertama, Habel mempersembahkan kurban terbaik sedangkan Kain tidak. Kalau dilihat lebih dalam, sesungguhnya Kain tidak pantas iri karena memang benar ia memberi secara tidaak tulus dan tidak total.

Mungkin hal ini yang sering kita lakukan, bahwa saat kita tahu bahwa kita salah, sulit rasanya mengakui hal itu. Parahnya lagi, sudah tahu salah, malah melimpahkan amarah kepada orang lain.

Yang kedua, iri hati timbul ketika kita tidak berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Karena rasanya kok dia lebih baik, kita amat kesal dan tidak terima. Aplikasi buruknya adalah si Kain yang iri hati membunuh, bahkan saudaranya sendiri.

Itu membuktikan bahwa ketika amarah menguasai diri, sudah tidak ada batasan yang ada hanya ingin menyakiti orang lain.

Sejenak merenung, hingga saat ini seringkali kita “membunuh” orang-orang di sekitar kita seperti kain yang gelap mata membunuh saudaranya sendiri. Dalam konteks ini membunuh bisa berarti membicarakan keburukan, menghina, mengejek, memandang rendah orang lain.

Hingga kini, apakah aku jadi seriggala bagi yang lain? Mulailah tanyakan pada diri kita masing-masing!

21 Februari 2009

Ini Duniaku






Inilah gambaran panggilanku. Aku yang sebelumnya hidup dalam duniaku yang serba terbatas (rumah, gereja sekolah). Aku sungguh nyaman di dalamnya, tetapi tak menutup kerinduanku untuk melihat realitas dunia yang lebih dalam lagi.

Dari situ ku yakin bahwa tersimpan keindahan yang lebih lagi.

Ku pecahkan segala tembok keterbatasanku dengan mulai setia dalam jalan panggilanku.

Pengalaman live in, bertemu banyak orang dan pengalaman lain yang kuperoleh di eminari menjadi harta dan sesuatu yang berharga yang kuperoleh dari prosesku selama ini. Selain itu, aku juga tahu bahwa Tuhan menciptakan dunia, lebih indah daripada yang kukira sebelumnya...

15 Februari 2009

Dunia itu Indah...... Tapi .......



Sejenak ku renungkan tentang aspek terpenting dalam hidupku. Ya, itu adalah hidup panggilanku. Terlepas dari kokteks Valentine dimana orang “diluar sana” membagikan kasih sayang kepada setiap oran yang dikasihinya, aku seminaris tetap setia berada di tempat tercintaku.

Tentunya dengan segala rutinitas yang ada seringkali aku mempertanyakan keseminarisanku, dan kelayakanku terus berada di tempat ini. Bayangkan, disaat teman-teman seumuranku sedang asik dengan dunianya, aku memutuskan untuk hidup sebagai seminaris, yang katanya calon imam masa depan. Lalu, apa yang bias kutemukan di tempat ini?

Hanya satu jawabannya yaitu bahwa saya dapat melihat bahwa Tuhan berkarya dalam diriku. Aku menjadi saksi-saksinya di tengah himpitan zaman yang semakin banyak ini. Masalahnya, seringkali aku silit menemukan bentuk konkret kasih Allah. Karena kita yakin Allah itu misteri, tentu cobalah yakin bahwa Ia mengasihiku secara misterius.

Tapi ternyata tidak juga, aku mulai sadar ketika aku melihat sekitarku. Bisakah ku kenal musik orkestra yang begitu megah dan mahal bila ku tak mencoba belajar di tempat ini?

Bisakah ku kenal orang-orang sederhana namun baik hati macam Mas Kwat, Bu Chatrine, Mas Suro, Mas Wiji, dll?

Bisakah ku mengalami aneka pengalamn menarik macam live-in, expo panggilan, dsb. Bisakah ku berbicara di depan umum dengan baik sebelum ku belajar siding akademi di seminari? Dan bisakah ku mengambil sebuah keputusan penting jika ku tidak belajar memmimpin di komunitasku?

Yakin, bahwa ktika rasanya Tuhan “mengambil” kesenanganku di sisi yang satu, ia akan menambahkan secara luar biasa di sisi yang lain. Mengutip lagu Panggilan Tuhan : Semoga kekal serta Abadi Panggilanku..

13 Februari 2009


Penting atau tidakkah hari kasih sayang bagimu?


Ketika ku sejenak merenung ternyata banyak pro kontra yang mempertanyakan pentingnya sebuah hari kasih sayang, hari dimana seorang kekasih memberikan kejutan kepada orang yang dicintainya...
Hari dimana seorang anak memberikan kjutan pada sang ibu
ataupun hari lainnya...
Tapi apa yang aku --- kami lakukan sebagai seminaris "high quality jomblo" yang punya rutinitas sendiri di dalam
Saat tanggal 14 sementara para pasangang mungkin sedang dimabuk asmara kami saling berbagi kasih di dalam
tunggu jangan salah sangka.. kami orang yang **** tapi kami memang punya cara tersendiri untuk membuat kami bisa bahagia bersama.
Cinta itu : seuatu yang diberikan seseorang dengan harapan memperoleh balasan cintanya (ini cocok bagi para pasangan)
sedangkan
Kasih : pemberian dari diri kita tanpa memperhitungkan segala sesuatu yang mungkin merugikan kita..
jadi intinya kami tetap gembira di dalam dan tetap memdoakan mereka semua yang sedang membagikan cintanya..
tapi ketahuilah dan cobalah untuk lebih dari sekedar mencintai tapi
memberi kasih

Iseng di Sore Hari

Flash