15 Februari 2009
Dunia itu Indah...... Tapi .......
Sejenak ku renungkan tentang aspek terpenting dalam hidupku. Ya, itu adalah hidup panggilanku. Terlepas dari kokteks Valentine dimana orang “diluar sana” membagikan kasih sayang kepada setiap oran yang dikasihinya, aku seminaris tetap setia berada di tempat tercintaku.
Tentunya dengan segala rutinitas yang ada seringkali aku mempertanyakan keseminarisanku, dan kelayakanku terus berada di tempat ini. Bayangkan, disaat teman-teman seumuranku sedang asik dengan dunianya, aku memutuskan untuk hidup sebagai seminaris, yang katanya calon imam masa depan. Lalu, apa yang bias kutemukan di tempat ini?
Hanya satu jawabannya yaitu bahwa saya dapat melihat bahwa Tuhan berkarya dalam diriku. Aku menjadi saksi-saksinya di tengah himpitan zaman yang semakin banyak ini. Masalahnya, seringkali aku silit menemukan bentuk konkret kasih Allah. Karena kita yakin Allah itu misteri, tentu cobalah yakin bahwa Ia mengasihiku secara misterius.
Tapi ternyata tidak juga, aku mulai sadar ketika aku melihat sekitarku. Bisakah ku kenal musik orkestra yang begitu megah dan mahal bila ku tak mencoba belajar di tempat ini?
Bisakah ku kenal orang-orang sederhana namun baik hati macam Mas Kwat, Bu Chatrine, Mas Suro, Mas Wiji, dll?
Bisakah ku mengalami aneka pengalamn menarik macam live-in, expo panggilan, dsb. Bisakah ku berbicara di depan umum dengan baik sebelum ku belajar siding akademi di seminari? Dan bisakah ku mengambil sebuah keputusan penting jika ku tidak belajar memmimpin di komunitasku?
Yakin, bahwa ktika rasanya Tuhan “mengambil” kesenanganku di sisi yang satu, ia akan menambahkan secara luar biasa di sisi yang lain. Mengutip lagu Panggilan Tuhan : Semoga kekal serta Abadi Panggilanku..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar