28 Juli 2009

Tribute to Maldini



Sekali lagi dunia persepakbolaan harus ditinggal oleh salah satu putra terbaiknya, Paolo Maldini. Ia memutuskan gantung sepatu akhir musim ini setelah menjalani karier panjang nan gemilang bersama AC Milan, klub yang amat dicintainya.

Tentu kehadiran sosok yang satu ini terasa cukup nyentrik melihat beberapa tahun belakangan, sulit sekali menemukan pemain sepakbola yang memiliki loyalitas dan kesetiaan seperti Maldini.
Memang ‘industri’ sepakbola seakan sudah menghapuskan makna kesetiaan dan loyalitas pemain kepada klubnya. Tawaran uang yang menggiurkan seringkali menjadi penyebab seorang pemain enggan mencintai klubnya. Mereka lebih memilih pindah ke klub yang bisa memberikan keuntungan secara finansial, dibanding menjaga panji kesetiaan dan kecintaan pada klub. Akhirnya, banyak dari mereka yang gagal di klub barunya karena hanya tergiur dengan materi yang ditawarkan.

Kalau melihat sosok para pemain ‘sejenis’ Maldini seperti Raul atau Fransesco Totti, tentu kita dapat melihat bahwa kesetiaan mereka selalu berbuah manis. Sosok Maldini menjadi bagian penting dari sejarah AC Milan dalam merebut berbagai gelar juara. Hal itu juga dirasakan oleh Raul dan Totti dimana mereka memperoleh hasil dari kesetiaan kepada klubnya. Tentunya hal ini bisa menjadi teladan bagi para pesepakbola muda untuk belajar setia, bermain dengan hati dan cinta bukan sekedar demi keuntungan pribadi.

Kalau pemain macam Christiano Ronaldo memegang prinsip seperti ini, tentunya Manchaster United tidak perlu pusing untuk mempertahankannya karena cinta kepada klub lebih berharga daripada uang yang menggiurkan. Akhir kata, Terima kasih Maldini atas dedikasi anda bagi persepakbolaan dunia!

Iseng di Sore Hari

Flash