“Gondrong, Penambah Motivasi atau Ajang Adu Gengsi?
Sistem pendidikan yang dianut sekolah kita semakin hari semakin menanamkan prinsip kebebasan yang bertanggungjawab. SMA Gonzaga menerapkan aturan unik yang cukup menarik perhatian para siswa. Di tengah gencar-gencarnya pihak sekolah memperkuat tata tertib, SMA Gonzaga merupakan satu dari sedikit sekolah yang sedikit fleksibel dengan tuntutan zaman. Para siswa diperkenankan memanjangkan rambut-nya jika ia mampu mencapai rata-rata nilai pribadinya minimal 7,5. Wow, sebuah tantangan menarik. Masalahnya di zaman modern ini, remaja laki-laki cenderung suka kalau rambutnya bisa panjang. “Biar kayak Rocker”, katanya. Jadi mungkin metode ini cukup menampung keinginan para siswa untuk terlihat keren di sekolah. Ternyata memang tidak sedikit yang masuk Kolese Gonzaga agar bisa gondrong di sekolah. Para siswa dituntut bertanggungjwab pada dirinya sendiri untuk memenuhi tuntutan dahulu, baru boleh “gondrong”.
Namun dari hal ini tak sulit ditemukan hal-hal negatif yang membuat para siswa “colongan gondrong”. Banyak siswa yang mungkin tak mampu memenuhi persyaratan yang diajukan pihak sekolah, tetapi mereka “ilegall gondrong”. Sistem ini juga sering dijadikan ajang kompetisi, yang membedakan antara anak pintar (karena bisa gondrong) dan anak yang kurang. Ya, mungkin ini salah satu kelemahan dari sistem ini, dimana para siswa jadi “kucing-kucingan” dengan pihak sekolah.
Setiap sistem pastinnya membawa efek positif dan negatif. Dari sistem ini, mungkin banyak hal negatif yang disebutkan di atas, namun hingga kini, sistem ini masih terus dijalankan. Hal ini menandakan bahwa efek positifnya lebih banyak terjadi dimana seorang siswa jadi punya motivasi tinggi untuk mencapai yang terbaik. Jadi, ada siswa yang mau berambut “gondrong”? Masuk Gonzaga, dan penuhi persyaratannya!
0 komentar:
Posting Komentar