Setiap Expo Panggilan di paroki-paroki, pasti ada bagian yang disebut "live-in". Yah, setiap seminaris dititipkan di rumah-rumah keluarga sebagai saksi hidup panggilan (wah keren benget yeh) Tapi setelah saya mengalami momen ini beberapa kali, terjadi sedikit pergeseran pandangan umat pada sosok seminaris, calon imam. Mereka punya harapan begitu besar, hingga memberikan sebanyak-banyaknya pada "para calon-calon jagoan gereja". Yah, walaupun ini bisa dijadikan salah satu bumbu pemanis pembangkit motivasi kami, rasanya jika terlalu dimanja, jadi gak enak juga yah...Sayangnya saya dan teman-teman jadi keenakan dan orientasi kami malah hal-hal materiil. Dimanja memang sesuatu yang menentramkan, tapi sebenarnya itu merupakan jalan yang cukup "menyesatkan" jika diterima terus menerus. Jadi, gimana yah memperoleh motivasi yang murni?
0 komentar:
Posting Komentar